Jarang ada yang tahu bahwa Museum BRI purwokerto merupakan saksi sejarah cikal bakal bagaimana dunia perbankan di tanah air tumbuh dan berkembang. Kini tempat ini menjadi salah satu objek wisata edukasi yang ramai didatangi oleh pelajar baik dari wilayah purwokerto ataupun yang datang dari luar kota.
Anda yang sedang mencari destinasi liburan di wilayah Purwokerto tak boleh melepaskan kesempatan untuk sekedar singgah belajar sejarah ke museum Bank Rakyat Indonesia. Banyak koleksi museum yang menceritakan banyak hal tentang perkembangan dunia keuangan di Indonesia.
Kemajuan dunia perbankan di tanah air bisa kita nikmati lewat kemudahan transaksi keuangan yang bisa dilakukan kapan dan dimanapun. Tersedinya kantor cabang, ATM hingga aplikasi online perbankan kini seolah menjadi bagian keseharian aktifitas orang Indonesia. Kemajuan tersebut tentu diawali dengan sejarah panjang dunia perbankan yang bisa anda lihat saat mengunjungi museum bank rakyat indonesia.
Soerang priyai Aria Wirjaatmadja adalah sosok dibalik kemunculan Bank pertama di Indonesia. Beliau adalah keturunan dari Raden Ngabehi Dipadiwirdja seorang kepala demang pada masa pemerintahan kolonial belanda.
Tanggal 16 Desember 1895 adalah awal mula kelahiran bank BRI yang kala itu bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden, bila diterjemahkan dalam bahasa indonesia berarti Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyai Purwokerto.
Latar belakang Pendirian bank BRI diawali dari sebuah pesta khitan mewah yang diselenggarakan oleh seorang guru di Banyumas. Aria Wiraatmadja yang saat itu menjadi juru tulis kontrolir Belanda di Banjarnegara, merasa heran tentang pesta mewah tersebut.
Sebagai orang yang cerdas, Aria Wiraatmadja menghitung secara cermat bahwa gaji dan penghasilan seorang guru tidak akan cukup untuk menjamu tamu undangan kalangan pejabat penting dengan hiburan Tayuban. Saat pesta berlangsung Aria Wiraatmadja mendapatkan jawaban mengejutkan, pesta yang diselenggarakan oleh Sang guru didanai dari uang pinjaman rentenir dengan bunga yang tinggi.
Peristiwa ini menjadi dasar pendirian Bank BRI yang modal dasarnya dari uang kas masjid. Seiring dengan perjalanan waktu lembaga keuangan ini diberi nama sebagai Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi (Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren).
Sempat berganti nama menjadi syomin ginko saat jepang menjajah, dan baru berubah menjadi Bank Rakyat Indonesia pada tahun 1946 setelah Indonesia merdeka.
Baca juga : Misteri Telaga sunyi Purwokerto
Perjalanan panjang kiprah Bank Rakyat Indonesia tersimpan rapih di Museum BRI Purwokerto. Tempat ini menjadi arsip dan dokumentasi sejarah berharga yang patut diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia. Pengunjung yang pertama kali mendatangi tempat ini akan menemukan dua gedung di dalamanya, Terdapat gedung bank Priayi dan gedung museum BRI.
Gedung Priayi merupakan sebuah bangunan dengan luas kurang lebih 31 meter persegi. Bangunan ini dulu menjadi tempat operasiona bank BRI pertama kali. Perjalanan waktu membuat struktur dan material dari bangunan ini harus melalui beberapa kali pemugaran.
Renovasi yang dilakukan sama sekali tidak merubah model dan bentuk arsitektur bangunan. Pengunjung masih bisa melihat kusen pintu dan jendela kuno sesuai aslinya. Bagian atap dari gedung priyai sama sekali tidak berubah. Bangunan kantor ini terbagi menjadi dua ruang. Ruang dalam yang ditempati oleh Raden Aria Wirjaatmadja dan teras yang dulu dimanfaatkan sebagai ruang penerima tamu.
Di area Museum BRI Purwokerto pengunjung bisa masuk ke salah satu gedung yang menyimpan peninggalan benda bersejarah. Semua informasi umum tentang lembaga keuangan di Indonesia dapat dengan mudah ditemui. Bagian paling menarik yang banyak menyita perhatian pengunjung adalah informasi tentang jenis mata uang yang pernah beredar di Indonesia.
Lantai satu gedung museum berisi informasi perjalanan BRI dari mulai pertama kali berdiri sampai dengan sekarang. Beberapa surat penting seperti akta pendirian Bank, mesin dan peralatan penunjang operasional, foto pimpinan semua tersimpan dan dapat dilihat oleh para pengunjung.
Pada lantai dua museum pengunjung bisa menyaksikan cerita awal sejarah operasional BRI lewat diorama dan juga koleksi benda milik Raden Aria Wirjaatmadja. Ada juga tempat penyimpanan uang tempo dulu dan lain sebagainya.
Di tempat ini juga ada Monumen Raden Aria Wirjaatmadja sebagai pendiri bank BRI. Monumen ini terletak di sebelah kanan kanan gedung replika dengan kolam kecil disekitarnya. Selain benda bersejarah yang terkait dengan BRI ditempat ini tersedia juga perpustakaan yang berisi ribuan judul buku.
Bila anda tertarik mengunjungi Museum Bank BRI silahkan datang ke Jl. Jendral Sudirman No. 57 Purwokerto. Panduan rute dan arah perjalanan ke Museum ini bisa anda temui di aplikasi google maps. Jam operasional museum ini mulai dari jam delapan pagi sampai dengan jam 3 sore.
Meskipun tidak setiap hari dibuka untuk umum, calon pengunjung bisa mendatangi museum ini pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Minggu.
Destinasi wisata edukasi yang satu ini cocok bagi pengunjung yang hendak mencari informasi sejarah keuangan di Indonesia. Selain dibuka untuk umum, tempat ini tidak membebankan biaya tiket masuk kepada pengunjung.
Pengelola museum memberikan keleluasaan kepada pengunjung yang datang secara perseorangan ataupun rombongan. Untuk pengunjung yang datang dengan group disarankan untuk menghubungi pengelola museum agar mendapatkan fasilitas pemandu yang akan menjelaskan setiap bagian yang ada ditempat ini.
Sebagai penutup, kunjungan kami ke Museum Bank BRI membuka sebuah wawasan baru tentang bagaimana ide cemerlang seorang pendiri bank BRI. Tempat ini merupakan sebuah tujuan rekreasi yang paling tepat bagi pengunjung yang sedang mendalami informasi perbankan di Indonesia.
Bagi warga jabodetabek yang hendal melakukan kunjungan wisata ke museum ini dapat memanfaatkan layanan travel jakarta purwokerto dari nalatra. Selain memberikan layanan perjalanan pulang kampung, travel nalatra menyediakan paket perjalanan wisata dari Jakarta, Depok, Bogor, Tangeran, Bekasi ke Purwokerto.